BRO UPDATETelur rebus sering menjadi pilihan praktis untuk sarapan karena kaya akan nutrisi, seperti antioksidan, vitamin B, dan kolin. Ahli gizi dari Program Bedah Bariatrik UI Health, Jeremy O'Neal, menyebut bahwa telur paling sehat adalah yang dimasak tanpa tambahan minyak atau lemak. Telur bisa dikonsumsi langsung atau menjadi bagian dari hidangan lain seperti salad.

Apakah Aman Makan Telur Rebus Setiap Hari?

Mengutip USA Today, berikut beberapa fakta tentang kandungan telur rebus:

Kandungan Gizi dan Protein dalam Telur Rebus

O'Neal menjelaskan bahwa satu butir telur rebus besar mengandung sekitar 72 kalori, hampir 5 gram lemak, dan 1,5 gram lemak jenuh. Kuning telur kaya akan vitamin dan mineral, termasuk vitamin A, B, riboflavin, folat, zat besi, dan seng.

Telur juga dikenal sebagai sumber kolin yang sangat baik—zat penting selama kehamilan karena membantu produksi asetilkolin, yang berperan dalam kontraksi otot. Menurut Dr. Amar Dave, kolin juga berperan dalam menjaga fungsi kognitif, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.

Telur rebus mengandung sekitar 6–7 gram protein per butir, namun kebutuhan protein harian tetap perlu disesuaikan dengan berat badan dan tingkat aktivitas fisik.
Menurut Harvard Health, orang dewasa setidaknya membutuhkan 0,8 gram protein per kilogram berat badan. Misalnya, orang dengan berat 180 pon (sekitar 82 kg) dianjurkan mengonsumsi sekitar 65 gram protein per hari. Bagi individu yang aktif secara fisik, jumlah tersebut bisa meningkat menjadi 1,2 hingga 2 gram per kilogram berat badan. Wanita hamil juga disarankan mengonsumsi protein dalam jumlah lebih tinggi, yakni sekitar 1,1 gram per kilogram berat badan.

Seberapa Sering Konsumsi Telur Rebus Dianjurkan?

O'Neal menyebut bahwa bagi kebanyakan orang, mengonsumsi 2–3 telur rebus per hari masih tergolong aman, selama menjadi bagian dari pola makan yang seimbang. Dietary Guidelines for America 2020–2025 menganjurkan pola makan yang mencakup beragam makanan seperti buah, sayur, biji-bijian, susu atau pengganti nabati, minyak sehat, serta sumber protein.

Dr. Dave menekankan pentingnya mengonsumsi variasi sumber protein, termasuk daging tanpa lemak, unggas, telur, serta sumber nabati seperti lentil, tahu, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Bagaimana Jika Memiliki Kolesterol Tinggi?

Menurut O'Neal, sebagian besar kolesterol dalam telur terdapat di bagian kuningnya. Data USDA menunjukkan bahwa satu butir telur besar mengandung sekitar 200 mg kolesterol.

Meski telur merupakan sumber kolesterol makanan yang signifikan, Dr. Dave menyatakan bahwa hubungan langsung antara kolesterol dari makanan dan peningkatan risiko penyakit jantung belum terbukti secara konsisten. Justru, yang lebih penting diperhatikan adalah kandungan lemak jenuh, karena konsumsi tinggi lemak jenuh lebih berkaitan erat dengan peningkatan kadar kolesterol darah.

Bagi individu dengan kolesterol tinggi, bukan berarti telur rebus harus dihindari sepenuhnya. Jika Anda mengikuti pola makan seimbang yang rendah lemak jenuh—misalnya dengan mengganti daging merah dengan pilihan yang lebih sehat, menghindari makanan olahan, dan meningkatkan konsumsi sayuran—telur rebus tetap bisa menjadi bagian dari diet sehat dalam porsi wajar.