NGOPILOTONG.COM   -  Hujan deras disertai petir dan angin kencang mengguncang Arab Saudi, mengakibatkan kerusakan di berbagai wilayah termasuk kota Makkah, Jedah, dan daerah-daerah lainnya. Video yang beredar di media sosial menampilkan angin ganas yang mampu mengangkat penghalang plastik berat, serta mengganggu aktivitas jemaah umrah di Masjidil Haram, Makkah.


Dalam rekaman yang tersebar, tiang listrik tumbang akibat cuaca buruk di Jalan Asfan di sebelah timur laut Jedah. Beberapa tiang listrik juga terlihat condong ke jalan, mencerminkan keadaan cuaca yang ekstrem. Meskipun badai debu pernah menyelimuti Jeddah dengan langit gelap sebelumnya, pada kali ini terlihat keindahan unik di tengah kekacauan tersebut.


Pada saat hujan deras dan angin kencang melanda Masjidil Haram, jemaah umrah tetap bersikeras untuk menjalankan ibadah mereka. Banyak dari mereka bahkan tetap fokus pada tawaf mereka sambil berdoa dengan khidmat. Keadaan ini menciptakan pemandangan rohaniah yang istimewa ketika beribadah di tengah cuaca yang tidak menentu.


Postingan oleh @salomodgmappuji
Lihat di Threads


Dilansir dari AlJazeerah, Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi telah mengeluarkan peringatan tentang kondisi cuaca selama 24 jam ke depan, memprediksi adanya badai dengan petir dan angin kencang di beberapa daerah termasuk Madinah, Makkah, Asir, Jazan, dan Al Baha.


Abdullah Al Osaimi, seorang pakar cuaca terkemuka, menyatakan bahwa situasi cuaca tersebut merupakan tanda awal kedatangan musim gugur, yang dijadwalkan pada Oktober 2023. Selain hujan deras, petir juga memukul Menara Fairmont Makkah Clock Royal Tower yang terkenal, menerangi langit malam pada Selasa.



Terjemahan : 

Juru bicara resmi Pusat Meteorologi Nasional: Kecepatan angin yang melanda ibu kota suci melebihi 80 km/jam, dan al-Kakiyyah mencatat curah hujan tertinggi sebesar 45 mm, sementara kemungkinan hujan secara keseluruhan tetap moderat, Insya Allah.



Badai tersebut disertai angin kencang dengan kecepatan lebih dari 80 kilometer per jam, menurut pernyataan Hussein al-Qahtani, juru bicara Pusat Meteorologi Nasional, yang juga mengingatkan pada insiden tahun 2015 ketika sebuah crane roboh di Masjidil Haram dan menewaskan lebih dari seratus orang.


Beruntungnya, kali ini tidak ada korban jiwa. Seorang penduduk Mekkah bernama Abu Mayyada menggambarkan pengalaman saat badai melanda. Langit tiba-tiba menjadi gelap saat ia sedang dalam perjalanan membeli rokok dan bensin. Kendaraannya sulit dikendalikan dan dia memilih untuk mendengarkan Alquran di radio sebagai respons terhadap situasi yang membingungkan tersebut.




Baca Berita Lainnnya di Google News

Jasa Branding dan Pasang Iklan Caleg Pemilu 2024 Hubungi