![]() |
Muhammad Ali - Image : CBC |
NGOPILOTONG.COM, - Muhammad Ali, seorang ikon dalam dunia tinju yang tak terlupakan, tidak hanya dikenal karena kemampuannya dalam olahraga, tetapi juga karena perjalanannya menuju kebenaran spiritual. Meski telah meninggalkan dunia ini pada 3 Juni 2016, namanya tetap dikenang sebagai salah satu petinju terbaik yang dimiliki oleh Amerika Serikat dari tahun 1960 hingga 1980-an.
Pada tanggal 9 Juni 2016, ribuan pelayat berkumpul di kampung halamannya di Louisville, Kentucky, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Muhammad Ali. Beberapa tokoh terkemuka, termasuk rekan-rekan petinju seperti George Foreman, Lennox Lewis, Mike Tyson, dan bahkan aktor Will Smith yang memerankan Ali dalam film biografi, turut mengantar jenazahnya ke tempat peristirahatan terakhirnya. Tak hanya itu, tokoh politik kenamaan Amerika Serikat seperti Bill dan Hillary Clinton, Donald Trump, dan Barack Obama juga menyatakan duka cita mereka atas kepergian sang legenda.
Namun, di balik kejayaannya sebagai petinju, Muhammad Ali juga menemukan kebanggaan dalam agamanya, Islam. Meskipun dilahirkan dalam keluarga non-Muslim, Ali menemukan jalan menuju Islam pada usia 16 tahun ketika dia mulai mengenal agama ini di kota Chicago. Di sana, dia bertemu dengan seorang pemimpin agama Islam Afrika Amerika yang mengubah pandangannya tentang hidup, yaitu Elijah Muhammad.
Elijah Muhammad menganjurkan ajaran Nation of Islam (NOI), sebuah aliran Islam yang berbeda dari Islam Sunni atau Syiah. NOI mengajarkan kepercayaan kepada Allah sebagai Tuhan, tetapi juga memiliki perbedaan signifikan dalam beberapa ajarannya, seperti memperingati hari besar yang berbeda dari Islam tradisional.
Meskipun menerima ajaran NOI, Muhammad Ali tetap menemukan ketidaksetujuan dari keluarganya, terutama dari ayahnya yang tidak menyukai perubahan agamanya. Namun, Ali tidak gentar dan terus mempelajari keyakinan barunya, terutama dalam menghadapi situasi sosial saat itu di mana kaum kulit hitam sering mengalami diskriminasi.
Puncak perjalanan spiritualnya terjadi saat Ali melakukan ibadah haji ke Makkah, yang membuka pandangannya tentang Islam secara lebih luas. Bertemu dengan muslim dari berbagai warna kulit di seluruh dunia membawa Ali pada kesadaran spiritual yang mendalam.
Setelah 3 tahun menjalani ajaran NOI, Muhammad Ali akhirnya kembali kepada ajaran Islam yang disebutnya sebagai "Islam sejati" hingga akhir hayatnya. Perjalanannya menuju Islam bukan hanya tentang konversi agama, tetapi juga tentang pencarian akan kebenaran spiritual yang mendalam.
Kisah Muhammad Ali adalah cerminan dari kekuatan keyakinan dan tekad untuk menemukan kebenaran dalam hidup. Melalui perjalanan spiritualnya, Ali tidak hanya menjadi legenda dalam olahraga, tetapi juga sebagai sosok yang menginspirasi banyak orang untuk mengejar kebenaran dalam hidup mereka.
Tetap terhubung dengan Kami untuk kisah-kisah menarik tentang tokoh dan peristiwa sejarah lainnya untuk lebih memahami perjalanan kehidupan yang menginspirasi.
Penulis : Muammar
Editor : Zumardi
Baca Artikel Lainnya di GOOGLE NEWS
0Komentar