NGOPILOTONG.COM   -  Hari ini Senin, 14 Agustus 2023, Wakil Presiden Ma'ruf Amin  menjadi Inspektur Upacara pada Apel Besar Peringatan HUT ke-62 Gerakan Pramuka dan Pembukaan Raimuna Nasional XII Tahun 2023


Oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, "Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Proporsional" adalah tema Hari Pramuka ke-62 tahun 2023. 


Pelaksanaannya bertempat di Lapangan Utama Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta), yang terletak di Cibubur, Jakarta Timur, Apel Besar Gerakan Pramuka menyambut Hari Pramuka ke 62 dan Pembukaan Kegiatan Raimuna Nasional ke-XII Tahun 2023.




Nampak hadir Menteri Pemuda dan Olahraga, Ario Bimo Nandito Ariotedjo dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Budi Waseso, mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin selama upacara tersebut.


Sekitar 25.000 anggota Pramuka Penegak dari seluruh Indonesia, mengikuti acara ini.


Selain itu, acara HUT Pramuka ini dimeriahkan dengan kehadiran Perwakilan Pramuka Negara Sahabat dan stan dari 38 provinsi. Gelang, kalung, pakaian adat, dan kain tenun adalah beberapa pernak-pernik lokal dari dari seluruh Indonesia.


Menurut anggota panitia lapangan, "Puncak acara akan digelar nanti malam, yang disebut sebagai malam selamat datang yang dihadiri oleh Pramuka Penegak se-Indonesia."


Sejarah Hari Pramuka 14 Agustus

Terlepas dari Apel besar Gerakan Pramuka hari ini marilah kita melihat kebelakang, ada fakta bahwa Gerakan Pramuka sebelum ada di Indonesia, sejarah Hari Pramuka tetap sama.


Sebelum menjadi populer di Indonesia, Pramuka lebih dulu berkembang di Inggris melalui pembinaan remaja oleh Lord Robert Baden Powell of Giwell. Ide-idenya menjadi gerakan Kepanduan, yang dikenal di Indonesia sebagai Pramuka. Hari lahir Robert Baden-Powell, 22 Februari, diperingati sebagai Hari Pramuka Internasional. Ia lahir di London pada 22 Februari 1857.


Kemudian gerakan tersebut menyebar ke negara lain, termasuk Indonesia.


Organisasi Nederlandsche Padvinders (NPO), yang kemudian berganti nama menjadi Nederlands Indische Padvinders, adalah organisasi yang memulai gerakan kepanduan di Indonesia.


Dikutip dari Scout.org, bahwa ada lebih dari 50 juta anggota Kepanduan di lebih dari 200 negara di seluruh dunia. Banyak orang yang pernah menjadi kepanduan sekarang muncul sebagai tokoh-tokoh terkemuka di seluruh dunia dalam berbagai bidang keilmuan. Sejarah Pramuka Indonesia: Gerakan Kepanduan telah ada di Indonesia sejak zaman kolonial Hindia Belanda. Tahun 1916, Mangkunegara VII mendirikan Organisasi Javaansche Padvinders di Surakarta.


Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) adalah nama organisasi ini.


Setelah itu, muncul gerakan serupa yang dikelola oleh organisasi pergerakan, seperti Hizbul Wathan (Muhammadiyah), Nationale Padvinderij (Boedi Oetomo, Sarekat Islam Afdeling Padvinderij (Sarekat Islam), Nationale Islamietische Padvinderij (Jong Islamieten Bond), dan sebagainya.


Panduan Museum Sumpah Pemuda (2009) menyatakan bahwa gerakan Kepanduan di seluruh negeri dimulai pada tahun 1923 dengan berdirinya Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) di Batavia. Pada tahun 1926, kedua organisasi tersebut bergabung menjadi Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO).


Namun, aktivitas Organisasi Kepanduan dilarang selama penjajahan Jepang.Setelah itu, pada September 1945, sejumlah pemimpin gerakan kepanduan berkumpul di Yogyakarta.


Terbentuknya Gerakan Pramuka

Organisasi kepanduan berkumpul di Gelora Senayan pada 30 Juli 1961. Mereka berjanji untuk bergabung ke dalam organisasi kepanduan yang disebut Gerakan Pramuka, dan 30 Juli ditetapkan sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.


Selanjutnya, Keppres Nomor 448 Tahun 1961 memperkenalkan Gerakan Pramuka secara resmi kepada publik pada 14 Agustus 1961.Pada saat itu, Presiden Soekarno membentuk Majelis Pimpinan Nasional (Mapinas), Kwartir Nasional (Kwarnas), dan Kwartir Nasional Harian (Kwarnari).


Tanggal 14 Agustus kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka setiap tahunnya. Lambang pramuka saat ini adalah Tunas Kelapa, yang disahkan oleh Keppres Nomor 238 Tahun 1961.




Sultan HB IX adalah Ketua Pertama dari Gerakan ini, dan terpilih kembali untuk empat periode berikutnya sebagai Kwartir Nasional Gerakan Pramuka hingga 1974. Pramuka Indonesia berhasil dipromosikan ke luar negeri, Hingga Raja Yogyakarta ini kemudian diberi gelar "Bapak Pramuka Indonesia".




Baca Berita Lainnnya di Google News

Jasa Branding dan Pasang Iklan Caleg Pemilu 2024 Hubungi