NGOPILOTONG.COM, - Bagi beberapa orang yang suka rasa kopi tetapi tidak bisa menoleransi kafein, ini mungkin menjadi persoalan sulit. Kafein dan kopi memang selalu dihubungkan satu sama lain, karena kopi memang memiliki kandungan kafein.
Namun, untuk orang-orang yang tidak dapat mengkonsumsi kafein dalam jumlah tertentu, diciptakanlah jenis kopi yang tidak mengandung kafein, yang dikenal sebagai kopi tanpa kafein atau decaf coffee.
Kopi tanpa kafein adalah kopi yang telah melalui proses dekafeinasi. Proses ini menghilangkan sebagian besar kandungan kafein dalam kopi sampai tingkat yang sangat rendah.
Proses dekafeinasi ini pertama kali ditemukan oleh seorang pedagang kopi Jerman bernama Ludwig Roselius pada tahun 1903. Produk kopi tanpa kafein pertamanya, yang dikenal dengan label Kaffee, menjadi populer di Perancis. Di Amerika Serikat, produk ini dikenal dengan nama Sanka, yang berasal dari bahasa Perancis yang artinya "tanpa kafein".
Awalnya, Ludwig Roselius menggunakan benzene dalam proses dekafeinasi, namun sekarang penggunaannya telah digantikan dengan pelarut selektif yang tidak berbahaya bagi kesehatan.
Meskipun telah melalui proses dekafeinasi, kopi tanpa kafein tidak dapat sepenuhnya kehilangan kandungan kafeinnya. Kopi tetap akan mengandung sedikit kafein meski persentasenya sangat rendah, sekitar 2 hingga 3 persen.
Konten kafein dalam kopi juga dapat berbeda dari biji kopi yang satu ke biji kopi yang lainnya. Biasanya, secangkir kopi tanpa kafein berukuran 12 ons mengandung sekitar 3 hingga 18 miligram kafein.
Seorang ahli gizi Amerika Serikat, Maria Bella, yang memiliki pusat gizi terkenal di New York, bahkan mengonfirmasi bahwa tidak ada kopi yang benar-benar bebas kafein di dunia ini.
Jadi, jika kita kembali ke pertanyaan awal, apakah ada kopi yang tidak mengandung kafein? Jawabannya jelas tidak ada. Meminta kopi tanpa kafein sama saja dengan meminta kopi tanpa rasa pahit.
0Komentar