NGOPILOTONG.COM,  -  Jelang mudik Lebaran, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan pentingnya sistem rekayasa lalu lintas dua arah dalam satu lajur atau contraflow di jalan tol Trans Jawa. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers mengenai kecelakaan lalu lintas di tol Jakarta-Cikampek KM 58 pada Senin, 8 April.


Menurut Kapolri, penerapan sistem contraflow di jalan tol Jakarta-Cikampek sangat dibutuhkan untuk mengatur kelancaran arus lalu lintas saat masa libur Lebaran. Data dari Jasa Marga menunjukkan peningkatan jumlah kendaraan yang datang dari arah Jabodetabek menuju arah timur, mencapai 605.689 unit, meningkat sekitar 60 hingga 70% dibandingkan periode mudik Lebaran tahun sebelumnya.


Meskipun demikian, Kapolri menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan evaluasi menyeluruh terkait pemberlakuan contraflow ini. Ada kemungkinan keterkaitan antara contraflow dengan kecelakaan maut yang terjadi di tol Jakarta-Cikampek KM 58.


Namun, menurut Yusri Pulubuhu, direktur sekaligus pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting, jalur contraflow sangat berbahaya. Ia menyarankan pengendara untuk memilih jalur lain apabila memungkinkan, terutama jika kondisi fisik dan psikis sedang lelah atau tidak siap. Yusri menjelaskan bahwa cara kerja contraflow dengan menggunakan jalur lalu lintas yang mengalir pada arah berlawanan, disertai pembatas yang tidak permanen, sangat berisiko terjadi tabrakan dari arah berlawanan.


Dalam upaya menjaga keselamatan dan kelancaran arus mudik Lebaran, penting bagi pihak terkait untuk terus melakukan evaluasi dan menemukan solusi yang tepat agar sistem contraflow dapat diimplementasikan dengan aman dan efektif. Keselamatan pengguna jalan harus menjadi prioritas utama dalam menyikapi tantangan arus mudik yang intens selama periode Lebaran.


Editor     :  Ahmad Firdaus



Baca Artikel Lainnya di GOOGLE NEWS