![]() |
Gambar : Marketeers |
NGOPILOTONG.COM, - Unilever, salah satu perusahaan barang konsumen terbesar di dunia, telah mengumumkan rencana besar untuk memisahkan unit es krimnya yang terkenal, seperti Magnum dan Ben & Jerry's, dalam upaya untuk mengoptimalkan bisnis dan melakukan penghematan biaya. Pada hari Selasa, perusahaan ini mengumumkan bahwa sebanyak 7.500 pekerjaan akan dipangkas sebagai bagian dari program penghematan biaya baru tersebut.
Keputusan untuk memisahkan bisnis es krim ini telah disambut baik oleh investor, yang tercermin dari kenaikan saham Unilever hingga hampir 6% pada satu titik. Spin-off ini dijadwalkan akan dimulai segera dan diharapkan selesai pada akhir tahun 2025, dengan bisnis es krim yang berpindah ke kantor pusat terpisah di Amsterdam. CEO Unilever, Hein Schumacher, menyatakan bahwa perusahaan terbuka terhadap berbagai pilihan mengenai tempat pencatatan saham setelah pemisahan tersebut.
Mengutip dari Reuters, Langkah ini juga mendapat dukungan dari aktivis investor seperti Nelson Peltz dan pemegang saham Unilever Aviva. Unilever menegaskan bahwa mereka bertujuan untuk mencapai pertumbuhan penjualan satu digit dan meningkatkan margin setelah pemisahan. Saat ini, bisnis es krim menyumbang sekitar 16% dari penjualan global Unilever, dengan kontribusi yang signifikan di beberapa negara.
Selain pemisahan bisnis es krim, Unilever juga meluncurkan program penghematan biaya sebesar 800 juta euro ($869 juta) selama tiga tahun ke depan. Program ini akan berdampak pada sekitar 7.500 pekerjaan di seluruh dunia, dengan sebagian besar pemotongan pekerjaan berbasis kantor. Total biaya restrukturisasi diperkirakan mencapai sekitar 1,2% dari omzet keseluruhan selama periode tersebut.
CEO Unilever, Hein Schumacher, menjelaskan bahwa pemotongan pekerjaan ini akan dilakukan di seluruh organisasi, termasuk di kantor pusat, pusat perusahaan, dan unit bisnis di berbagai negara. Namun, tidak dijelaskan secara rinci wilayah mana yang akan terkena dampak paling parah dari pemutusan hubungan kerja.
Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi yang digagas Schumacher setelah dia menjabat sebagai CEO pada bulan Juli. Schumacher bertekad untuk mendapatkan kembali kepercayaan investor dengan menyederhanakan bisnis Unilever setelah periode beberapa tahun yang dianggap buruk dalam kinerja perusahaan. Pendahulunya, Alan Jope, dikritik karena memperluas portofolio merek Unilever hingga sekitar 400 merek, yang mengakibatkan fokus manajemen terpecah dan teralihkan dari merek-merek yang berkinerja terbaik.
Dengan pemisahan bisnis es krim dan langkah-langkah penghematan biaya ini, Unilever berharap untuk meningkatkan efisiensi dan kembali ke jalur pertumbuhan yang stabil dalam beberapa tahun ke depan.
0Komentar