NGOPILOTONG.COM, - Biskuit Khong Guan, dengan lukisan ikonik ibu dan dua anaknya yang menikmati teh dan biskuit, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi lebaran atau Idul Fitri di Indonesia selama bertahun-tahun. Namun, di balik kelezatan biskuit ini, tersembunyi sebuah kisah panjang yang menarik tentang perjuangan, keberanian, dan kreativitas. Ada satu misteri menarik yang sering menjadi pembicaraan: mengapa tidak ada gambar ayah dalam lukisan itu?
Asal Usul Nama dan Pencipta
Khong Guan, yang berasal dari bahasa Mandarin yang berarti "kaleng kosong", telah menjadi salah satu ikon kue lebaran bagi masyarakat Indonesia. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa Khong Guan sebenarnya berasal dari Singapura. Didirikan oleh kakak beradik asal Fujian, China, yang bernama Cukeng dan CEO Tuhan, Khong Guan awalnya bukanlah biskuit legendaris yang kita kenal saat ini.
Perjuangan di Balik Kesuksesan
Awalnya, Cukeng dan CEO Tuhan bekerja di sebuah pabrik biskuit lokal di Singapura untuk mencari nafkah. Namun, ketika Jepang menginvasi Singapura, mereka terpaksa mengungsi ke Perak, Malaysia, di mana mereka membuat biskuit secara manual. Meskipun menghadapi berbagai kendala seperti kekurangan pasokan bahan baku, keterbatasan teknologi, dan persaingan bisnis yang ketat, Cukeng dan CEO Tuhan tidak pernah menyerah.
Inovasi dan Kesuksesan
Kesuksesan Khong Guan tidak datang secara instan. Namun, pada tahun 1947, segalanya berubah ketika mereka secara kebetulan menemukan beberapa mesin pembuat biskuit yang sudah tua dan rusak, yang dijual sebagai sisa dari pabrik tempat mereka dulu bekerja. Dengan tekad dan kreativitas, mereka memperbaiki mesin tersebut dan menciptakan mekanisme produksi biskuit semi-otomatis yang efisien. Hal ini menghasilkan peningkatan kapasitas produksi dan memperluas jangkauan pasar Khong Guan.
Ekspansi dan Kehadiran Global
Dari Singapura, Khong Guan mulai menyebar ke berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Malaysia, Indonesia, dan bahkan China. Di Indonesia, pabrik Khong Guan didirikan di beberapa kota pesisir, memperluas akses masyarakat terhadap biskuit legendaris ini.
Ikonografi dan Kesuksesan Bernama Bernardus Prasojo
![]() |
Pelukis Ibu dan 2 Anaknya, Bernardus Prasojo |
Gambar ikonik yang menghiasi kaleng Khong Guan, yang menampilkan seorang ibu dan dua anaknya menikmati biskuit dengan teh, diciptakan sekitar tahun 1970-an oleh Bernardus Prasojo. Inspirasi untuk gambar ini datang dari sebuah potongan sketsa dalam sebuah majalah, yang kemudian dipesan oleh perusahaan untuk dijadikan desain kaleng Khong Guan. Meskipun pertanyaan tentang keberadaan ayah dalam gambar itu sering muncul, pelukisnya, Bernardus Prasojo, menjelaskan bahwa yang ditonjolkan dalam gambar itu adalah sosok ibu, dengan tujuan untuk mempengaruhi ibu rumah tangga dalam keputusan pembelian mereka.
Kesimpulan
Kisah perjuangan dan kesuksesan Khong Guan bukan hanya tentang penciptaan biskuit yang lezat, tetapi juga tentang semangat pantang menyerah, inovasi, dan dedikasi terhadap cita-cita. Sebagai salah satu ikon kuliner yang telah menembus batas-batas budaya dan geografis, Khong Guan terus menginspirasi dan merangkul kenangan manis dari masa lalu serta harapan akan masa depan yang lebih cerah.
Editor : Ahmad Firdaus
Baca Artikel Lainnya di GOOGLE NEWS
0Komentar