NGOPILOTONG.COM,  -  Di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan dua anak Sekolah Dasar (SD) di Sulawesi Selatan bertarung nyawa setiap hari untuk berangkat ke sekolah dengan menggunakan sampan kecil, viral dan mengundang perhatian publik. Dua siswa yang duduk di bangku kelas 2 SD Negeri 139 Larea-rea, yakni Muhammad Amar dan Muhammad Fikri, harus melintasi arus deras sungai tanpa alat keselamatan demi mencapai sekolah mereka di Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai.


Kondisi ini merupakan keseharian yang dialami oleh Amar dan Fikri yang tinggal di Kampung Borong Kalue, Desa Anranga, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone. Setiap pagi, mereka terlihat bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah dengan diantar oleh orang tua mereka. Selain itu, perjalanan berbahaya mereka juga diawasi oleh petugas TNI Angkatan Laut dan aparat dari Polres Sinjai.


Perjalanan yang penuh risiko ini dilakukan tanpa alat keselamatan apapun. Mereka hanya mengandalkan sebuah sampan kecil sebagai satu-satunya sarana untuk menyeberangi sungai yang memisahkan rumah mereka dengan sekolah. Meski penuh tantangan dan bahaya, Amar dan Fikri tidak pernah mengeluh. Setiap hari, mereka tetap bersemangat berangkat ke sekolah demi menuntut ilmu.


Orang tua kedua anak ini pasrah dengan keadaan tersebut karena sekolah terdekat bagi anak-anak mereka memang hanya terletak di seberang sungai. Mereka berharap pemerintah dapat menyediakan akses jalan yang lebih aman atau membangun sekolah yang lebih dekat, sehingga anak-anak mereka tidak perlu lagi mempertaruhkan nyawa setiap hari hanya untuk bersekolah.



Editor     :  Zumardi


Support   : SOCIABUZZ  SAWERIA