BRO UPDATE, Cirebon — Dalam khutbah Salat Idul Adha 1446 Hijriah yang digelar di Desa Tonjong, Kabupaten Cirebon, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali menyoroti praktik-praktik tidak etis di kalangan pejabat publik, khususnya terkait penyalahgunaan fasilitas negara. Di hadapan ribuan jemaah, Dedi menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya penggunaan aset negara untuk kepentingan pribadi.
"Kenapa motor dinas diberikan kepada anak untuk sekolah atau malah dipakai pacaran? Kenapa mobil dinas digunakan untuk rekreasi keluarga? Ini bukan amanah, ini penyimpangan," ujar Dedi dengan nada tegas dalam khutbah yang berlangsung khidmat, Jumat (6/6).
Menurutnya, jabatan publik sejatinya adalah amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, bukan sebagai sarana untuk memanjakan keluarga atau melegalkan tindakan yang bertentangan dengan etika dan moral.
Lebih jauh, Dedi mengingatkan para pejabat agar meneladani Rasulullah SAW dalam mengelola kekayaan negara. Ia menyebut baitul mal pada masa kenabian sebagai contoh manajemen keuangan negara yang bersih, transparan, dan sepenuhnya untuk kepentingan umat, bukan pribadi.
“Semua aparatur negara seharusnya kembali kepada semangat pengabdian, bukan penguasaan. Jangan jadikan jabatan sebagai alat memperkaya diri atau keluarga. Ini soal moral dan tanggung jawab,” imbuhnya.
Selain mengkritisi penyimpangan di lingkup birokrasi, Dedi juga menyoroti berbagai isu sosial yang tengah merebak di masyarakat, termasuk kenakalan remaja, fenomena geng motor, dan kemerosotan nilai-nilai dalam keluarga. Ia menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendisiplinkan anak sejak dini untuk mencegah kerusakan moral yang lebih luas.
"Mendidik anak itu seperti memadamkan api. Kalau tidak segera ditangani saat masih kecil, api itu bisa membakar rumah. Kita harus belajar dari kisah Nabi Khidir yang mengajarkan pentingnya mencegah kerusakan sejak awal," tutur Dedi.
Khutbah Idul Adha yang disampaikannya ini mendapat sambutan hangat dari warga setempat. Banyak jemaah yang menyatakan tersentuh dengan pesan-pesan moral yang disampaikan, terutama soal pentingnya keteladanan dari para pemimpin dalam kehidupan sehari-hari.
0Komentar